11/19/09

Menggugat Pendidikan Hard Skill

Benar benar mengagetkan dunia pendidikan di Indonesia ketika diumumkan hasil penelitian dari Harvard University, Amerika Serikat (AS). Penelitian itu mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skill), tetapi oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% dengan hard skill dan sisanya 80% dengan soft skill.
Kalau realitas itu kita jadikan acuan untuk melihat pendidikan di Indonesia sungguh memprihatinkan. Pendidikan kita ternyata masih berkutat pada pendidikan gaya hard skill saja.
Misalnya, sudah lama pendidikan di Indonesia digugat gara-gara tidak memberikan perangkat praktis kepada anak didik (hard skill), dan hanya berkutat pada masalah teoritis. Jadi, seolah pendidikan kita hanya berorientasi pada hard skill saja, bahkan 100%.
Memang, kalau ditanyakan pada kalangan pendidikan, pendapat ini akan disalahkan. Mereka umumnya juga memberikan pelajaran bagaimana mengelola diri dan berhubugnan dengan orang lain pada anak didik. Tetapi, ini hanya terjadi pada kasus per kasus. Artinya, muatan soft skill dalam kurikulum belum kelihatan, untuk tak mengatakan tidak ada sama sekali.
Pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam dunia pendidikan, yang meliputi bagaimana anak didik terampil dalam menerapkan manajemen diri (berkomunikasi, memimpin, membina hubungan dengan orang lain, dan mengembangkan diri).

No comments:

Post a Comment